Sejarah dan Kontribusi Masyarakat Tionghoa di Kota Tanjungpinang Ada di Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah

    Sejarah dan Kontribusi Masyarakat Tionghoa di Kota Tanjungpinang Ada di Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah
    Pameran Temporer bertajuk

    TANJUNGPINANG - Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah (SSBA) Kota Tanjungpinang menggelar Pameran Temporer bertajuk "Sejarah dan Kontribusi Masyarakat Tionghoa di Kota Tanjungpinang", mulai 19 hingga 24 November 2020.

    Pameran kali kedua ini resmi dibuka oleh Wali Kota Tanjungpinang, Rahma, di Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Kamis (19/11/2020).

    Wali Kota Tanjungpinang, Rahma menyebutkan masyarakat Tanjungpinang terdiri dari beragam suku dan etnis yang hidup berdampingan secara rukun dan damai, seperti etnis Tionghoa yang telah ada sejak abad ke-17 di Tanjungpinang.

    Menurutnya, keberagaman budaya dari berbagai etnis dan suku yang ada di Tanjungpinang tentu saja merupakan kebanggaan kota Tanjungpinang yang harus terus kita lestarikan.

    "Ini merupakan warisan pengetahuan bagi generasi penerus. Keragaman budaya juga diharapkan menjadi pemersatu masyarakat untuk saling menghargai perbedaan. Sehingga pemersatu dan kesatuan bangsa tetap terjaga, " tutur Rahma.

    Adanya pameran temporer ini, lanjut Rahma, adalah bentuk pelestarian warisan budaya yang harus terus ditingkatkan giatnya.

    Karena pengenalan budaya melalui kokeksi yang dipamerkan dalam pameran ini memiliki makna penting yang harus diketahui oleh seluruh masyarakat Tanjungpinang, utamanya generasi muda.

    Untuk itu, ia mengajak masyarakat untuk bersama-sama mencintai museum di kota kita ini. "Jadikanlah museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah ini sebagai tempat rekreasi budaya yang bersifat edukatif guna menambah kreativitas kalangan muda saat ini, " ucap Rahma.

    Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Surjadi menjelaskan gelaran pameran temporer ini bertujuan untuk membangkitkan kembali kenangan masyarakat kota Tanjungpinang akan peran serta masyarakat Tionghoa dalam kemajuan kota Tanjungpinang sejak masa lalu.

    Mengingat masih dalam kondisi pandemi Covid-19, kata Surjadi, pameran kali kedua ini diadakan secara daring dan luring dengan protokol kesehatan.

    "Pameran ini kita siarkan secara live streaming melalui akun Instagram museum Kota Tanjungpinang Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah dan Facebook pesona Tanjungpinang, " ujarnya.

    Disebutkan Surjadi, berbagai koleksi budaya milik masyarakat Tionghoa Tanjungpinang dipamerkan di museum ini seperti lukisan dari kulit kambing yang digunakan untuk latar opera China, piring, sempoa cina berbahan kayu, alat permainan tradisional, dan koleksi lainnya.

    "Benda-benda yang ditampilkan ini, diharapkan dapat memberikan pembelajaran dan betapa pentingnya penyelamatan warisan budaya yang ada di Kota Tanjungpinang, " katanya.

    Pameran tempore ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik bantuan operasional penyelenggaraan (BOP) museum dari Kementerian Pendidikan dan Kabudayaan Republik Indonesia 2020. (***)

    TANJUNGPINANG KEPRI
    Update

    Update

    Artikel Sebelumnya

    Wali Kota Rahma Letakan Batu Pertama Pembangunan...

    Artikel Berikutnya

    Apel Kesiapan Penanganan Bencana, Walikota...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    DPR Setujui Herindra Jadi Kepala BIN, Perkuat Sinergi Intelijen dan Pertahanan
    Penguatan Wawasan Kebangsaan oleh Satgas TMMD Ke-122 Kodim 1805/Raja Ampat untuk Warga
    KIA Motors: Perjalanan dari Sepeda ke Kendaraan Listrik Terdepan
    Nissan: Perjalanan dari Datsun hingga Merek Global Terkemuka
    Tesla: Dari Inovasi Kendaraan Listrik Menuju Masa Depan Energi Berkelanjutan

    Ikuti Kami